Elegi Senja
Ketika jingga ufuk barat melambaikan indahnya
Diwaktu semilir angin membelai mesra
Disaat itu aku memandangi bayangan dirimu
Dalam pandangan semu, kuakui itu
Aku terlalu lugu untuk menciptakan lagu
Lagi-lagi nadaku mengalir sendu
Aku sebut ini laga rindu
Dalam pertarungan, aku hanya bisa bertahan
Masih tentangmu, keindahan yang memudar
Perlu kubilang, terlalu mudah pempuisikan tangis
Bahkan tetes air mata adalah puisi yang tak tertulis
Oh ... hanya bisa meringis
Hei ... engkau yang di sana
Bolehkah aku menamaimu Senja?
Selayaknya senja, aku harap esok engkau hadir
Walau pada akhirnya hanya kenangan yang terukir
Jimds
Juli 2022
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar bijak sesuai pembahasan